Film Sang Pencerah merupakan sebuah Film Maha karya sutradara Hanung Bramantyo
yang menceritakan tentang sejarah perjuangan hidup Muhammad Darwisy atau
yang lebih dikenal dengan KH.Ahmad Dahlan sampai berdirinya organisasi
Muhammadiyah. Film Sang Pencerah ini mengambil setting pada tahun
1800an dan di bintangi oleh Lukman Sardi (pemeran KH Ahmad Dahlan),
Zaskia Adya Mecca (Nyai Ahmad Dahlan), Ikranegara (Kyai Abu Bakar),
Sujiwo Tejo, Giring (KH Sudja, murid KH Ahmad Dahlan) dan sejumlah artis
pendukung lain seperti Ikranegara hingga Joshua Suhermanyang berperan
sebagai tokoh Hisyam muda. Beberapa budayawan juga terlibat semisal
Sitok Srengenge, Bambang Paningron dan Bondan Nusantara. Sepulang dari Mekah, Darwis muda mengubah namanya menjadi Ahmad Dahlan. Seorang
pemuda usia 21 tahun yang gelisah atas pelaksanaan syariat Islam yang melenceng
ke arah sesat, Syirik dan Bid'ah.
Dengan sebuah kompas, dia menunjukkan arah kiblat di Masjid
Besar Kauman yang selama ini diyakini ke barat ternyata bukan menghadap ke Ka'bah
di Mekah,
melainkan ke Afrika.
Usul itu kontan membuat para kiai, termasuk penghulu Masjid Agung Kauman, Kyai
Penghulu Cholil Kamaludiningrat, meradang. Ahmad Dahlan, anak muda yang lima
tahun menimba ilmu di Kota Mekah, dianggap membangkang aturan yang sudah
berjalan selama berabad-abad lampau.
Walaupun usul perubahan arah kiblat ini ditolak, melalui suraunya Ahmad Dahlan mengawali pergerakan dengan mengubah arah kiblat yang salah. Ahmad Dahlan dianggap mengajarkan aliran sesat, menghasut dan merusak kewibawaan Keraton dan Masjid Besar.
Bukan sekali ini Ahmad Dahlan membuat para kyai naik darah. Dalam khotbah pertamanya sebagai khatib, dia menyindir kebiasaan penduduk di kampungnya, Kampung Kauman, Yogyakarta. "Dalam berdoa itu cuma ikhlas dan sabar yang dibutuhkan, tak perlu kiai, ketip, apalagi sesajen," katanya. Walhasil, Dahlan dimusuhi.
Langgar kidul di samping rumahnya, tempat dia salat berjemaah dan mengajar mengaji, bahkan sempat hancur diamuk massa lantaran dianggap menyebarkan aliran sesat.
Dahlan, yang piawai bermain biola, dianggap kontroversial. Ahmad Dahlan juga di tuduh sebagai kyai Kafir karena membuka sekolah yang menempatkan muridnya duduk di kursi seperti sekolah modern Belanda, serta mengajar agama Islam di Kweekschool atau sekolah para bangsawan di Jetis, Yogyakarta.
Ahmad Dahlan juga dituduh sebagai kyai Kejawen hanya karena dekat dengan lingkungan cendekiawan priyayi Jawa di Budi Utomo. Tapi tuduhan tersebut tidak membuat pemuda Kauman itu surut. Dengan ditemani isteri tercinta, Siti Walidah dan lima murid murid setianya : Sudja, Sangidu, Fahrudin, Hisyam dan Dirjo, Ahmad Dahlan membentuk organisasi Muhammadiyah dengan tujuan mendidik umat Islam agar berpikiran maju sesuai dengan perkembangan zaman.
Walaupun usul perubahan arah kiblat ini ditolak, melalui suraunya Ahmad Dahlan mengawali pergerakan dengan mengubah arah kiblat yang salah. Ahmad Dahlan dianggap mengajarkan aliran sesat, menghasut dan merusak kewibawaan Keraton dan Masjid Besar.
Bukan sekali ini Ahmad Dahlan membuat para kyai naik darah. Dalam khotbah pertamanya sebagai khatib, dia menyindir kebiasaan penduduk di kampungnya, Kampung Kauman, Yogyakarta. "Dalam berdoa itu cuma ikhlas dan sabar yang dibutuhkan, tak perlu kiai, ketip, apalagi sesajen," katanya. Walhasil, Dahlan dimusuhi.
Langgar kidul di samping rumahnya, tempat dia salat berjemaah dan mengajar mengaji, bahkan sempat hancur diamuk massa lantaran dianggap menyebarkan aliran sesat.
Dahlan, yang piawai bermain biola, dianggap kontroversial. Ahmad Dahlan juga di tuduh sebagai kyai Kafir karena membuka sekolah yang menempatkan muridnya duduk di kursi seperti sekolah modern Belanda, serta mengajar agama Islam di Kweekschool atau sekolah para bangsawan di Jetis, Yogyakarta.
Ahmad Dahlan juga dituduh sebagai kyai Kejawen hanya karena dekat dengan lingkungan cendekiawan priyayi Jawa di Budi Utomo. Tapi tuduhan tersebut tidak membuat pemuda Kauman itu surut. Dengan ditemani isteri tercinta, Siti Walidah dan lima murid murid setianya : Sudja, Sangidu, Fahrudin, Hisyam dan Dirjo, Ahmad Dahlan membentuk organisasi Muhammadiyah dengan tujuan mendidik umat Islam agar berpikiran maju sesuai dengan perkembangan zaman.
0 komentar:
Posting Komentar